Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Awal Da'wah
22.10 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
Muhammad tertidur pulas. Saat itu, Khadijah keluar rumah menemui misannya, Waraqah bin Naufal, seorang pemeluk Nasrani yang saleh. Diceritakannya peristiwa yang dialami Muhammad di Gua Hira. Waraqah membesarkan hati Khadijah. Ia meyakini peristiwa itu adalah pengangkatan Muhammad sebagai Rasul. Sementara itu, dalam tidurnya, Muhammad kembali menggigil. Jibril datang menyampaikan wahyu berikutnya. "Wahai yang berselimut.! Bangunlah dan sampaikan peringatan. Agungkan Tuhanmu, sucikan pakaianmu, dan hindarkan darimu dosa. Janganlah kau memberi karena ingin menerima lebih banyak. Demi Tuhanmu, tabahkan hatimu."
Muhammad terbangun gelisah. Khadijah terus menenteramkannya. Saat itu Muhammad, sempat gamang. Jangan-jangan yang menjumpainya bukan malaikat, melainkan setan. Dengan caranya sendiri, mereka mencoba menguji itu. Dikisahkan bahwa saat Jibril datang, Khadijah sengaja memangku Muhammad di pahanya. Muhammad masih melihat sosok itu. Baru setelah Khadijah menyingkap kain penutup mukanya, sosok itu menghilang dari pandangan Muhammad.
Keyakinan Muhammad menguat setelah ia, ketika hendak mengelilingi Ka'bah, bertemu Waraqah. Saat itu Waraqah meyakinkannya. "Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang telah diberikan pada Musa. Kau pasti akan didustakan orang, disiksa, diusir dan diperangi. Kalau sampai waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaaan yang sudah diketahuinya." Untuk beberapa lama, malaikat tak lagi datang. Muhammad teramat gundah. Ia khawatir Tuhan meninggalkannya atau malah membencinya. Kabarnya, ia sempat berpikir untuk menjatuhkan diri dari Gua Hira atau dari puncak bukit Abu Qubais. Tapi tidak. Di tengah kegelisahannya, turunlah firman yang menegaskan bahwa "Tuhanmu tidak meninggalkanmu, juga tidak membenci" dalam rangkaian ayat yanh dikenal sebagai surat Adh-Dhuha.
Muhammad kemudian diajari cara salat. Ia selalu mempraktekkannya bersama Khadijah. Ali kecil yang tinggal bersama mereka pun ikut serta. Demikian pula Zaid bin Haritsah. Zaid adalah anak-anak yang diculik dari keluarganya dan dijual sebagai budak. Keluarga Muhammad membelinya, lalu mengangkatnya sebagai anak, sehingga sempat disebut Zaid bin Muhammad.
Merekalah orang-orang pertama yang meninggalkan berhala untuk menyembah hanya pada Allah. Sama seperti Isa, Musa, Ibrahim dan para Nabi lain. Kabar itu sampai pada Abu Bakar -sahabat Muhammad pemuka Kaum Taim. Abu Bakar mengenal Muhammad sebagai seorang lurus, maka ia segera menganut Islam. Abu Bakar bahkan dapat mengajak beberapa orang lainnya untuk mengikuti Muhammad.
Di antara para sahabat itu adalah Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talha bin Ubaidillah juga Zubair bin Awwam. Melalui Abu Bakar, Saad bin Abi Waqas -keluarga Muhammad dari garis Aminah-juga memeluk Islam. Demikian pula Bilal, seorang asal Ethiopia yang menjadi budak Ummayah.
Saat itu, warga Mekah tidak banyak mempersoalkannya. Mereka menganggap Muhammad tak lebih dari seorang pendeta biasa sebagaimana Waraqah. Perselisihan baru muncul tiga tahun setelah masa kenabian. Allah memerintahkan Muhammad untuk tidak lagi sembunyi-sembunyi dalam beragama dengan menyeru keluarga terdekat. (Qur'an Surat 26: 214-216). Muhammad kemudian mengundang keluarga dekatnya, Bani Hasyim untuk makan di rumahnya, lalu mengajak mereka menyembah Allah. Namun Abu Thalib menghentikan pembicaraan itu.
Esok harinya, Muhammad kembali mengundang lalu menyeru mereka. Sekali lagi, kerabat Muhammad itu hendak pergi. Saat itu Ali, yang masih anak-anak, berdiri dan mengatakan: "Rasulullah, saya akan membantumu. Saya adalah lawan siapa saja musuhmu." Seluruh yang hadir terbahak. Mereka menertawakan Muhammad, Ali serta Abu Thalib -ayah Ali.
Dikisahkan pula saat itu Muhammad menyatakan pembelaannya terhadap Ali dengan istilah bahwa Ali adalah pewarisnya, dirinya adalah pewaris Ali. Kelak, hal ini yang dipakai dasar pihak yang mengatakan bahwa Ali adalah satu-satunya pewaris untuk menjadi pemimpin umat sepeninggal Muhammad. Suatu persoalan yang bakal melahirkan pertikaian besar antar umat Islam.
Muhammad juga melakukan dakwah terbuka, yakni di bukit Shafa yang kini menjadi bagian dari Masjidil Haram. "Hai orang-orang Qurais," seru Muhammad dari puncak bukit itu. Orang-orang pun berdatangan. "Kalau kuberi tahu bahwa di bukit ini terdapat pasukan berkuda, percayakah kalian?"
"Ya," sahut mereka. "Kami tak pernah meragukan kejujuranmu. Kami belum pernah mendengar engkau berdusta" "Kalian kuperingatkan sebelum menghadapi siksa pedih, hai Bani Abdul Muthalib, Bani Abdul Manaf, Bani Zuhra, Bani Makhzum dan Bani Asad. Allah memerintahkan aku menyampaikan peringatan pada keluarga-keluargaku terdekat. Aku tidak dapat memberi keuntungan apapun pada kalian baik di dunia maupun akhirat kecuali kamu mengikrarkan 'La ilaha illallah' (tiada tuhan selain Allah)".
Seorang berpostur gemuk yang juga paman Muhammad, Abu Lahab menukas. "Celakah engkau Muhammad. Buat apa kau kumpulkan kami." Allah lalu menurunkan firman, Surat Al-Lahab, atas perilaku tersebut.
Muhammad terus menebar dakwah. Ia bukan saja menyeru untuk meninggalkan berhala, namun juga berbuat baik pada sesama, hidup berkasih sayang, tidak berlomba-lomba menumpuk harta. Pengaruh Muhammad semakin meluas. Hal tersebut meresahkan para pemuka Qurais. Mulailah perseteruan itu. Mula-mula mereka menyerang Muhammad dengan syair yang mengejek. Juga menuntut Muhammad untuk menunjukkan mukjizat.
Setelah Muhammad secara terbuka mengritik patung-patung sembahan di sekitar Ka'bah, mereka mendesak Abu Thalib untuk tidak melindungi Muhammad. Sepuluh orang ditugasi membawa misi tersebut. Mereka adalah Abu Sufyan bin Harb, Uthbah dan Syaibah bin Rabi'ah, Nubaih dan Munabbih bin Hajjaj, Ash bin Wail, Walid bin Mughirah, Abu Bakhtarif, Jawad bin Muthalib serta Abu Jahal bin Hisyam.
Beberapa kali, kaum kafir mendesak Abu Thalib. Mereka bahkan menawarkan seorang pemuda tampan, Umara bin Walid agar dipungut sebagai anak Abu Thalib asalkan Muhammad diserahkan kepada mereka. Abu Thalib menolak permintaan itu. Namun ia menyampaikan pula desakan para tokoh Qurais itu pada Muhammad.
Muhammad kukuh pada sikapnya. "Paman, demi Allah, sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tak akan kulakukan sampai Allah membuktikan kemenangan itu di tanganku atau aku mati karenanya."
sumber : www.pesantren.net
Muhammad terbangun gelisah. Khadijah terus menenteramkannya. Saat itu Muhammad, sempat gamang. Jangan-jangan yang menjumpainya bukan malaikat, melainkan setan. Dengan caranya sendiri, mereka mencoba menguji itu. Dikisahkan bahwa saat Jibril datang, Khadijah sengaja memangku Muhammad di pahanya. Muhammad masih melihat sosok itu. Baru setelah Khadijah menyingkap kain penutup mukanya, sosok itu menghilang dari pandangan Muhammad.
Keyakinan Muhammad menguat setelah ia, ketika hendak mengelilingi Ka'bah, bertemu Waraqah. Saat itu Waraqah meyakinkannya. "Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang telah diberikan pada Musa. Kau pasti akan didustakan orang, disiksa, diusir dan diperangi. Kalau sampai waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaaan yang sudah diketahuinya." Untuk beberapa lama, malaikat tak lagi datang. Muhammad teramat gundah. Ia khawatir Tuhan meninggalkannya atau malah membencinya. Kabarnya, ia sempat berpikir untuk menjatuhkan diri dari Gua Hira atau dari puncak bukit Abu Qubais. Tapi tidak. Di tengah kegelisahannya, turunlah firman yang menegaskan bahwa "Tuhanmu tidak meninggalkanmu, juga tidak membenci" dalam rangkaian ayat yanh dikenal sebagai surat Adh-Dhuha.
Muhammad kemudian diajari cara salat. Ia selalu mempraktekkannya bersama Khadijah. Ali kecil yang tinggal bersama mereka pun ikut serta. Demikian pula Zaid bin Haritsah. Zaid adalah anak-anak yang diculik dari keluarganya dan dijual sebagai budak. Keluarga Muhammad membelinya, lalu mengangkatnya sebagai anak, sehingga sempat disebut Zaid bin Muhammad.
Merekalah orang-orang pertama yang meninggalkan berhala untuk menyembah hanya pada Allah. Sama seperti Isa, Musa, Ibrahim dan para Nabi lain. Kabar itu sampai pada Abu Bakar -sahabat Muhammad pemuka Kaum Taim. Abu Bakar mengenal Muhammad sebagai seorang lurus, maka ia segera menganut Islam. Abu Bakar bahkan dapat mengajak beberapa orang lainnya untuk mengikuti Muhammad.
Di antara para sahabat itu adalah Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talha bin Ubaidillah juga Zubair bin Awwam. Melalui Abu Bakar, Saad bin Abi Waqas -keluarga Muhammad dari garis Aminah-juga memeluk Islam. Demikian pula Bilal, seorang asal Ethiopia yang menjadi budak Ummayah.
Saat itu, warga Mekah tidak banyak mempersoalkannya. Mereka menganggap Muhammad tak lebih dari seorang pendeta biasa sebagaimana Waraqah. Perselisihan baru muncul tiga tahun setelah masa kenabian. Allah memerintahkan Muhammad untuk tidak lagi sembunyi-sembunyi dalam beragama dengan menyeru keluarga terdekat. (Qur'an Surat 26: 214-216). Muhammad kemudian mengundang keluarga dekatnya, Bani Hasyim untuk makan di rumahnya, lalu mengajak mereka menyembah Allah. Namun Abu Thalib menghentikan pembicaraan itu.
Esok harinya, Muhammad kembali mengundang lalu menyeru mereka. Sekali lagi, kerabat Muhammad itu hendak pergi. Saat itu Ali, yang masih anak-anak, berdiri dan mengatakan: "Rasulullah, saya akan membantumu. Saya adalah lawan siapa saja musuhmu." Seluruh yang hadir terbahak. Mereka menertawakan Muhammad, Ali serta Abu Thalib -ayah Ali.
Dikisahkan pula saat itu Muhammad menyatakan pembelaannya terhadap Ali dengan istilah bahwa Ali adalah pewarisnya, dirinya adalah pewaris Ali. Kelak, hal ini yang dipakai dasar pihak yang mengatakan bahwa Ali adalah satu-satunya pewaris untuk menjadi pemimpin umat sepeninggal Muhammad. Suatu persoalan yang bakal melahirkan pertikaian besar antar umat Islam.
Muhammad juga melakukan dakwah terbuka, yakni di bukit Shafa yang kini menjadi bagian dari Masjidil Haram. "Hai orang-orang Qurais," seru Muhammad dari puncak bukit itu. Orang-orang pun berdatangan. "Kalau kuberi tahu bahwa di bukit ini terdapat pasukan berkuda, percayakah kalian?"
"Ya," sahut mereka. "Kami tak pernah meragukan kejujuranmu. Kami belum pernah mendengar engkau berdusta" "Kalian kuperingatkan sebelum menghadapi siksa pedih, hai Bani Abdul Muthalib, Bani Abdul Manaf, Bani Zuhra, Bani Makhzum dan Bani Asad. Allah memerintahkan aku menyampaikan peringatan pada keluarga-keluargaku terdekat. Aku tidak dapat memberi keuntungan apapun pada kalian baik di dunia maupun akhirat kecuali kamu mengikrarkan 'La ilaha illallah' (tiada tuhan selain Allah)".
Seorang berpostur gemuk yang juga paman Muhammad, Abu Lahab menukas. "Celakah engkau Muhammad. Buat apa kau kumpulkan kami." Allah lalu menurunkan firman, Surat Al-Lahab, atas perilaku tersebut.
Muhammad terus menebar dakwah. Ia bukan saja menyeru untuk meninggalkan berhala, namun juga berbuat baik pada sesama, hidup berkasih sayang, tidak berlomba-lomba menumpuk harta. Pengaruh Muhammad semakin meluas. Hal tersebut meresahkan para pemuka Qurais. Mulailah perseteruan itu. Mula-mula mereka menyerang Muhammad dengan syair yang mengejek. Juga menuntut Muhammad untuk menunjukkan mukjizat.
Setelah Muhammad secara terbuka mengritik patung-patung sembahan di sekitar Ka'bah, mereka mendesak Abu Thalib untuk tidak melindungi Muhammad. Sepuluh orang ditugasi membawa misi tersebut. Mereka adalah Abu Sufyan bin Harb, Uthbah dan Syaibah bin Rabi'ah, Nubaih dan Munabbih bin Hajjaj, Ash bin Wail, Walid bin Mughirah, Abu Bakhtarif, Jawad bin Muthalib serta Abu Jahal bin Hisyam.
Beberapa kali, kaum kafir mendesak Abu Thalib. Mereka bahkan menawarkan seorang pemuda tampan, Umara bin Walid agar dipungut sebagai anak Abu Thalib asalkan Muhammad diserahkan kepada mereka. Abu Thalib menolak permintaan itu. Namun ia menyampaikan pula desakan para tokoh Qurais itu pada Muhammad.
Muhammad kukuh pada sikapnya. "Paman, demi Allah, sekiranya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tak akan kulakukan sampai Allah membuktikan kemenangan itu di tanganku atau aku mati karenanya."
sumber : www.pesantren.net
Label:
Sirah Muhammad
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2010
(230)
-
▼
September
(55)
- W a f a t
- Tahun-tahun Terakhir
- Haji Wadha'
- Ekspedisi Tabuk
- Pembebasan Mekah
- Perang Hunain
- Umrah Pertama
- Melawan Romawi
- Perang Khaibar
- Surat Buat Para Raja
- Perjanjian Hudaibiyah
- Persitiwa Khandaq (6 Hijriah)
- Tragedi Uhud (5 Hijriah)
- Provokasi Yahudi
- Perang Badar
- Masa Awal di Madinah
- Drama Hijrah
- Secercah Sinar di Aqabah
- Perjalanan Malam ke Baitul Maqdis
- Siksa Demi Siksaan
- Menjelang Wahyu Tiba
- Awal Da'wah
- Bersama Khadijah
- Dari Gembala ke Manajer
- Menjelang Kelahiran
- Tanda-tanda kematian.. (Sholat yuk!)
- Klasifikasi Tingkatan Wali Menurut Syaikhul Akbar ...
- Pasir dan Batu
- Harimau dan Serigala
- MAN Rejotangan - Kegiatan 2009
- Motivasi Kehidupan
- Band Dan Orkes
- Kemerdekaan Sejati
- Pekikan Allahu Akbar Meraih Kemenangan
- Mengupas Sejarah Islam Nusantara
- Haji Mabrur - Calon Penghuni Surga...
- Isra Mi raj dan Perintah Shalat
- Unsur-unsur Taubat
- Cerita Tentang Puasa Syawal dan Puasa Ramadhan
- Wali Songo
- Gambaran beratnya siksa neraka dalam Al-Qur'an
- Turunnya Al-Qur'an 2 model: Ibtidaiiyah dan sababiyah
- Kejaiban Dalam Al-Qur'an
- Kumpulan Do'a Islam Pilihan
- Dajjal
- Keutamaan Bulan Ramadhan
- Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
- Keutamaan dan Datangnya Malam Lailatul Qadar
- Kisah pembunuh 99 Orang
- Do'a Orang Teraniaya....
- DIATAS SAJADAH CINTA
- Ayat Ayat Cinta
- Idul Fitri 1431 H
- MAN Rejotangan - Play Pass 2010
- K E M A T I A N
-
▼
September
(55)