Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Gambaran beratnya siksa neraka dalam Al-Qur'an
22.22 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
Banyak ayat dan hadits yang menggambarkan kondisi surga dan neraka. Ada yang digambarkan kondisi surga dan neraka, ada yang digambarkan kondisi penghuninya. Diberitakan tentang kondisi surga agar umat manusia termotivasi untuk mendapatkananya, dan di gambarkan kondisi neraka agar umat manusia takut dan berusaha untuk menghindarinya.
Diantara ayat yang menggambarkan beratnya kondisi di neraka, adalah apa yang Allah firmankan
فَذُوقُواْ فَلَن نَّزِيدَكُمۡ إِلَّا عَذَابًا
“Karena itu, rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain daripada adzab” (An-Naba':30)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Tafsir Juz ‘Amma menjelaskan:
Perintah di sini adalah sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap mereka (orang-orang kafir). Yakni, akan dikatakan kepada para penghuni neraka. “Rasakanlah adzab sebagai penghinaan atas kalian. Kami tidak akan menambah kepada kalian selain adzab. Dan Kami tidak akan meringankan adzab tersebut atas kalian. Bahkan Kami tidak akan membiarkan kalia begitu saja, namun Kami akan menambah adzab menjadi lebih dahsyat, lebih lama dan lebih beraneka ragam.
Dalam ayat lain disebutkan bahwa mereka meminta kepada malaikat penjaga Jahannam:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ يُخَفِّفۡ عَنَّا يَوۡمً۬ا مِّنَ ٱلۡعَذَابِ
“Mohonkahlah kepada Rabb-mu, supaya Dia meringankan adzab dari kami barang sehari” (Ghaafir:49)
Perhatikanlah perkataan mereka tersebut dari beberapa sisi:
Pertama
Mereka tidak meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala, namun mereka memintanya kepada malaikat penjaga neraka. Karena Allah subhanahu wa ta'ala telah mengatakan kepada mereka:
“Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku” (Al-Mu'minun:108)
Mereka merasa diri mereka tidak pantas meminta dan berdoa kepada Allah secara langsung tanpa perantara.
Kedua
Mereka berkata: “Mohonkahlah pada Rabb-mu”, bukan “Mohonkanlah kepada Rabb kami”, karena wajah dan hati mereka tidak kuasa untuk mengatakan atau menyandarkan rububiyah Allah kepada diri mereka, yakni mengatakan “Rabb kami”. Mereka memiliki cacat dan cela sehingga merasa tidak pantas untuk menyandarkan rububiyah Allah kepada diri mereka. Mereka hanya berkata “Rabb-mu”
Ketiga
Mereka tidak mengatakan “Angkatlah adzab tersebut dari kami”. Namun mereka katakan: “Ringankanlah adzab tersebut dari kami” Na'udzubillah, karena mereka sudah berputus asa untuk bisa lepas dari siksa Allah subhanahu wa ta'ala
Keempat
Mereka tidak mengatakan “Ringankanalah adzab ini selama-lamanya!” Namun mereka mengatakan: “Ringankanlah adzab ini barang sehari saja!” Dengan demikian jelaslah adzab dan kehinaan yang menimpa mereka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) terhina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu” (Asy-Syuura: 45)
Semoga Allah menyelamatkan kita dari hal tersebut
Diambil dari Tafsir Juz 'Amma, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Diantara ayat yang menggambarkan beratnya kondisi di neraka, adalah apa yang Allah firmankan
فَذُوقُواْ فَلَن نَّزِيدَكُمۡ إِلَّا عَذَابًا
“Karena itu, rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain daripada adzab” (An-Naba':30)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Tafsir Juz ‘Amma menjelaskan:
Perintah di sini adalah sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap mereka (orang-orang kafir). Yakni, akan dikatakan kepada para penghuni neraka. “Rasakanlah adzab sebagai penghinaan atas kalian. Kami tidak akan menambah kepada kalian selain adzab. Dan Kami tidak akan meringankan adzab tersebut atas kalian. Bahkan Kami tidak akan membiarkan kalia begitu saja, namun Kami akan menambah adzab menjadi lebih dahsyat, lebih lama dan lebih beraneka ragam.
Dalam ayat lain disebutkan bahwa mereka meminta kepada malaikat penjaga Jahannam:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ يُخَفِّفۡ عَنَّا يَوۡمً۬ا مِّنَ ٱلۡعَذَابِ
“Mohonkahlah kepada Rabb-mu, supaya Dia meringankan adzab dari kami barang sehari” (Ghaafir:49)
Perhatikanlah perkataan mereka tersebut dari beberapa sisi:
Pertama
Mereka tidak meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala, namun mereka memintanya kepada malaikat penjaga neraka. Karena Allah subhanahu wa ta'ala telah mengatakan kepada mereka:
“Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku” (Al-Mu'minun:108)
Mereka merasa diri mereka tidak pantas meminta dan berdoa kepada Allah secara langsung tanpa perantara.
Kedua
Mereka berkata: “Mohonkahlah pada Rabb-mu”, bukan “Mohonkanlah kepada Rabb kami”, karena wajah dan hati mereka tidak kuasa untuk mengatakan atau menyandarkan rububiyah Allah kepada diri mereka, yakni mengatakan “Rabb kami”. Mereka memiliki cacat dan cela sehingga merasa tidak pantas untuk menyandarkan rububiyah Allah kepada diri mereka. Mereka hanya berkata “Rabb-mu”
Ketiga
Mereka tidak mengatakan “Angkatlah adzab tersebut dari kami”. Namun mereka katakan: “Ringankanlah adzab tersebut dari kami” Na'udzubillah, karena mereka sudah berputus asa untuk bisa lepas dari siksa Allah subhanahu wa ta'ala
Keempat
Mereka tidak mengatakan “Ringankanalah adzab ini selama-lamanya!” Namun mereka mengatakan: “Ringankanlah adzab ini barang sehari saja!” Dengan demikian jelaslah adzab dan kehinaan yang menimpa mereka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
“Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) terhina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu” (Asy-Syuura: 45)
Semoga Allah menyelamatkan kita dari hal tersebut
Diambil dari Tafsir Juz 'Amma, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Label:
Islami
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2010
(230)
-
▼
September
(55)
- W a f a t
- Tahun-tahun Terakhir
- Haji Wadha'
- Ekspedisi Tabuk
- Pembebasan Mekah
- Perang Hunain
- Umrah Pertama
- Melawan Romawi
- Perang Khaibar
- Surat Buat Para Raja
- Perjanjian Hudaibiyah
- Persitiwa Khandaq (6 Hijriah)
- Tragedi Uhud (5 Hijriah)
- Provokasi Yahudi
- Perang Badar
- Masa Awal di Madinah
- Drama Hijrah
- Secercah Sinar di Aqabah
- Perjalanan Malam ke Baitul Maqdis
- Siksa Demi Siksaan
- Menjelang Wahyu Tiba
- Awal Da'wah
- Bersama Khadijah
- Dari Gembala ke Manajer
- Menjelang Kelahiran
- Tanda-tanda kematian.. (Sholat yuk!)
- Klasifikasi Tingkatan Wali Menurut Syaikhul Akbar ...
- Pasir dan Batu
- Harimau dan Serigala
- MAN Rejotangan - Kegiatan 2009
- Motivasi Kehidupan
- Band Dan Orkes
- Kemerdekaan Sejati
- Pekikan Allahu Akbar Meraih Kemenangan
- Mengupas Sejarah Islam Nusantara
- Haji Mabrur - Calon Penghuni Surga...
- Isra Mi raj dan Perintah Shalat
- Unsur-unsur Taubat
- Cerita Tentang Puasa Syawal dan Puasa Ramadhan
- Wali Songo
- Gambaran beratnya siksa neraka dalam Al-Qur'an
- Turunnya Al-Qur'an 2 model: Ibtidaiiyah dan sababiyah
- Kejaiban Dalam Al-Qur'an
- Kumpulan Do'a Islam Pilihan
- Dajjal
- Keutamaan Bulan Ramadhan
- Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
- Keutamaan dan Datangnya Malam Lailatul Qadar
- Kisah pembunuh 99 Orang
- Do'a Orang Teraniaya....
- DIATAS SAJADAH CINTA
- Ayat Ayat Cinta
- Idul Fitri 1431 H
- MAN Rejotangan - Play Pass 2010
- K E M A T I A N
-
▼
September
(55)