Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Balasan Orang Yang Takut Kepada Rabb-nya
14.33 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
Yahya bin Ayyub berkata, “Ada seorang pemuda di Madinah yang amat dikagumi oleh ‘Umar bin al-Khaththab RA. Suatu malam, seusai shalat ‘Isya, pemuda ini keluar lalu muncullah di hadapannya seorang wanita yang menyodorkan dirinya sehingga tergoda jugalah hatinya, lalu wanita itu berlalu.
Dia mengikuti jalannya dari belakang hingga sampai ke depan pintunya, lalu melirik-lirik karena malu dengan hatinya dan ketika itulah dia teringat ayat Allah (artinya),
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaithan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” “ (al-A’râf:201).
setelah membacakan ayat itu, dia jatuh pingsan. Lantas, si wanita itu membuka pintu dan melihat kondisinya seperti sudah jadi mayat, lantas dibantu oleh pembantu perempuannya, mereka berdua mengangkatnya hingga sampai ke pintu rumahnya sendiri.
Tak berapa lama, keluarlah ayahnya dan menyaksikan anaknya tergeletak di depan pintu. Sang anak kemudian dibawa masuk, lantas tersadar. Kemudian dia menanyakan kepada sang anak, “Apa yang telah terjadi denganmu, wahai anakku?.”
Sang anak tidak memberitahukan kejadian yang sebenarnya namun ayahnya nampak tetap ngotot hingga akhirnya dia menceritakan duduk perkaranya. Ketika sampai pada ayat yang dibacanya tadi, dia kembali jatuh pingsan yang sangat serius hingga menghembuskan nafas terakhir.
Kisah kematiannya ini sampai ke telinga ‘Umar RA., maka dia berkata, “Kenapa kalian tidak memberitahuku perihal kematiannya.?” Kemudian dia pergi menuju kuburannya, berdiri seraya memanggil,
“Wahai fulan! “ ‘Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga.’ “ [ar-Rahmân:46].”
Lalu dia mendengar suara yang berasal dari dalam kuburan itu, “Wahai ‘Umar, Rabbku telah memberinya padaku.”
Terdapat versi lain dari riwayat mengenai kisah ini, yaitu :
“Ada seorang pemuda pada masa ‘Umar bin al-Khaththab RA., yang selalu datang ke masjid dan beribadah di sana. Lantas suatu ketika, ada seorang pembantu perempuan yang jatuh cinta padanya dan hal itu membuat hatinya tergetar. Kemudian setelah itu, dia ingat kepada Allah dan melihat kesalahan-kesalahannya sehingga membuatnya jatuh pingsan. Lalu datanglah pamannya yang membawanya ke rumahnya. Tatkala siuman, dia berkata,
“Wahai pamanda, pergilah ke hadapan ‘Umar lalu sampaikanlah salamku untuknya serta katakan kepadanya, ‘Apa balasan orang yang takut saat menghadap Rabb-nya.?’”
Lalu sang pamanpun memberitahu ‘Umar yang lantas mengunjunginya namun ternyata dia sudah meninggal dunia. Maka, berkatalah ‘Umar, “Dia mendapatkan dua surga.”
(SUMBER: “al-Maw’id Jannât an-Na’îm“ karya Ibrâhîm bin ‘Abdullah al-Hâzimy, h.59-60 sebagai yang dinukil dari kitab “Rawdlah al-Muhibbîn“ karya Ibn al-Qayyim)
alsofwah.or.id
Dia mengikuti jalannya dari belakang hingga sampai ke depan pintunya, lalu melirik-lirik karena malu dengan hatinya dan ketika itulah dia teringat ayat Allah (artinya),
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaithan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” “ (al-A’râf:201).
setelah membacakan ayat itu, dia jatuh pingsan. Lantas, si wanita itu membuka pintu dan melihat kondisinya seperti sudah jadi mayat, lantas dibantu oleh pembantu perempuannya, mereka berdua mengangkatnya hingga sampai ke pintu rumahnya sendiri.
Tak berapa lama, keluarlah ayahnya dan menyaksikan anaknya tergeletak di depan pintu. Sang anak kemudian dibawa masuk, lantas tersadar. Kemudian dia menanyakan kepada sang anak, “Apa yang telah terjadi denganmu, wahai anakku?.”
Sang anak tidak memberitahukan kejadian yang sebenarnya namun ayahnya nampak tetap ngotot hingga akhirnya dia menceritakan duduk perkaranya. Ketika sampai pada ayat yang dibacanya tadi, dia kembali jatuh pingsan yang sangat serius hingga menghembuskan nafas terakhir.
Kisah kematiannya ini sampai ke telinga ‘Umar RA., maka dia berkata, “Kenapa kalian tidak memberitahuku perihal kematiannya.?” Kemudian dia pergi menuju kuburannya, berdiri seraya memanggil,
“Wahai fulan! “ ‘Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga.’ “ [ar-Rahmân:46].”
Lalu dia mendengar suara yang berasal dari dalam kuburan itu, “Wahai ‘Umar, Rabbku telah memberinya padaku.”
Terdapat versi lain dari riwayat mengenai kisah ini, yaitu :
“Ada seorang pemuda pada masa ‘Umar bin al-Khaththab RA., yang selalu datang ke masjid dan beribadah di sana. Lantas suatu ketika, ada seorang pembantu perempuan yang jatuh cinta padanya dan hal itu membuat hatinya tergetar. Kemudian setelah itu, dia ingat kepada Allah dan melihat kesalahan-kesalahannya sehingga membuatnya jatuh pingsan. Lalu datanglah pamannya yang membawanya ke rumahnya. Tatkala siuman, dia berkata,
“Wahai pamanda, pergilah ke hadapan ‘Umar lalu sampaikanlah salamku untuknya serta katakan kepadanya, ‘Apa balasan orang yang takut saat menghadap Rabb-nya.?’”
Lalu sang pamanpun memberitahu ‘Umar yang lantas mengunjunginya namun ternyata dia sudah meninggal dunia. Maka, berkatalah ‘Umar, “Dia mendapatkan dua surga.”
(SUMBER: “al-Maw’id Jannât an-Na’îm“ karya Ibrâhîm bin ‘Abdullah al-Hâzimy, h.59-60 sebagai yang dinukil dari kitab “Rawdlah al-Muhibbîn“ karya Ibn al-Qayyim)
alsofwah.or.id
Label:
Kisah
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2010
(230)
-
▼
Oktober
(55)
- Sejarah Singkat Imam Malik
- Sejarah Singkat Imam Hanafi
- Cintamu Abadi, Wahai Khubaib!
- Suatu Petang di Andulisy
- Cinta Sejati Seorang Ibu Terhadap Anak-anaknya
- Balasan Meninggalkan Sholat
- Batu-batu yang Aneh
- Balasan Kejujuran dan Amanah
- Balasan Orang Yang Takut Kepada Rabb-nya
- Awan Mengikuti Orang yang Bertaubat
- Asal-usul Hajar Aswad
- Asal-usul Maqam Nabi Ibrahim AS
- Anjing-anjing Neraka
- Antara Sabar dan Mengeluh
- Andaikata ...
- Anak Yang Membangkang Perintah Ayahnya
- Al-Qamah Dibakar Rasul
- Allah mengabulkan do’a orang yang bertaubat
- Al-Balkhi dan Si Burung Pincang
- Aku Tidak Akan Kembali
- Akhirnya Dia Mati Seperti Keledai
- Ahli Surga
- Abu Hanifah dan Tetangganya
- Adakah diantara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?
- 6 Persimpangan
- 10 Wasiat Allah kepada Nabi Musa as
- Buat yang Sedang Bersedih
- Belajar dari Pengalaman
- Berbuatlah...
- Apa Arti Kekayaan?
- Al-Quran Bersampul Hijau
- Aku Yakin Aku Tak Sendiri
- Aduh Sayang Sekali, Kenapa Yah?
- Adil Saja Tidak Cukup
- Ada Apa Dengan Cinta
- 7 Ciri 'Sok Tahu'
- Z a k a t
- P u a s a
- Dzikir dan Do'a
- Shalat Sunnah
- Sujud Tilawah dan Sujud Syukur
- Shalat Jenazah
- Shalat Jama' dan Qashar
- Shalat Dalam Keadaan Darurat
- Sholat Berjama'ah
- Sholat Jum'at
- S h a l a t
- Sujud Sahwi
- Adzan dan Iqomah
- Tayammum
- Mandi Janabah
- Wudhu
- Hadats
- Istinja'
- Thaharoh
-
▼
Oktober
(55)