Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Melafalkan Niat Shalat Menurut Empat Madzab
06.30 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
Sebenarnya tentang melafalkan atau mengucapkan niat, misalnya membaca “Ushalli fardla dzuhri arba’a raka’atin mustaqbilal kiblati ada’an lillahi ta’ala” (Saya berniat melakukan shalat fardlu dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat dan tepat pada waktunya semata-mata karena Allah SWT) pada menjelang takbiratul ihram dalam shalat dzuhur adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga NU (nahdliyin). Tetapi sepertinya menjadi asing dan sesuatu yang disoal oleh sebagian kalangan yang tidak sepemahaman dengan warga nahdliyin.
Adapun hukum melafalkan niat shalat pada saat menjelang takbiratul ihram menurut kesepakatan para pengikut mazhab Imam Syafi’iy (Syafi’iyah) dan pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hambal (Hanabilah) adalah sunnah, karena melafalkan niat sebelum takbir dapat membantu untuk mengingatkan hati sehingga membuat seseorang lebih khusyu’ dalam melaksanakan shalatnya.
Jika seseorang salah dalam melafalkan niat sehingga tidak sesuai dengan niatnya, seperti melafalkan niat shalat ‘Ashar tetapi niatnya shalat Dzuhur, maka yang dianggap adalah niatnya bukan lafal niatnya. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itu (shalat ‘Ashar) bukanlah niat, ia hanya membantu mengingatkan hati. Salah ucap tidak mempengaruhi niat dalam hati sepanjang niatnya itu masih benar.
Menurut pengikut mazhab Imam Malik (Malikiyah) dan pengikut Imam Abu Hanifah (Hanafiyah) bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbiratul ihram tidak disyari’atkan kecuali bagi orang yang terkena penyakit was-was (peragu terhadap niatnya sendiri). Menurut penjelasan Malikiyah, bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir menyalahi keutamaan (khilaful aula), tetapi bagi orang yang terkena penyakit was-was hukum melafalkan niat sebelum shalat adalah sunnah. Sedangkan penjelasan al Hanafiyah bahwa melafalkan niat shalat sebelum takbir adalah bid’ah, namun dianggap baik (istihsan) melafalkan niat bagi orang yang terkena penyakit was-was.
Sebenarnya tentang melafalkan niat dalam suatu ibadah wajib pernah dilakukan oleh Rasulullah saw pada saat melaksanakan ibadah haji.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلّّمَ يَقُوْلُ لَبَّيْكَ عُمْرَةً وَحَجًّاً
“Dari Anas r.a. berkata: Saya mendengar Rasullah saw mengucapkan, “Labbaika, aku sengaja mengerjakan umrah dan haji”.” (HR. Muslim).
Memang ketika Nabi Muhammad SAW melafalkan niat itu dalam menjalankan ibadah haji, bukan shalat, wudlu’ atau ibadah puasa, tetapi tidak berarti selain haji tidak bisa diqiyaskan atau dianalogikan sama sekali atau ditutup sama sekali untuk melafalkan niat.
Memang tempatnya niat ada di hati, tetapi untuk sahnya niat dalam ibadah itu disyaratkan empat hal, yaitu Islam, berakal sehat (tamyiz), mengetahui sesuatu yang diniatkan dan tidak ada sesuatu yang merusak niat. Syarat yang nomor tiga (mengetahui sesuatu yang diniatkan) menjadi tolok ukur tentang diwajibkannya niat. Menurut ulama fiqh, niat diwajibkan dalam dua hal. Pertama, untuk membedakan antara ibadah dengan kebiasaan (adat), seperti membedakan orang yang beri’tikaf di masjid dengan orang yang beristirah di masjid. Kedua, untuk membedakan antara suatu ibadah dengan ibadah lainnya, seperti membedakan antara shalat Dzuhur dan shalat ‘Ashar.
Karena melafalkan niat sebelum shalat tidak termasuk dalam dua kategori tersebut tetapi pernah dilakukan Nabi Muhammad dalam ibadah hajinya, maka hukum melafalkan niat adalah sunnah. Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar mulut dapat membantu (kekhusyu’-an) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437).
Jadi, fungsi melafalkan niat adalah untuk mengingatkan hati agar lebih siap dalam melaksanakan shalat sehingga dapat mendorong pada kekhusyu’an. Karena melafalkan niat sebelum shalat hukumnya sunnah, maka jika dikerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Adapun memfitnah, bertentangan dan perpecahan antar umat Islam karena masalah hukum sunnah adalah menyalahi syri’at Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab.
H.M.Cholil Nafis, MA.
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PBNU
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il PBNU
Label:
Fiqih
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2011
(303)
-
▼
Mei
(59)
- Tafsir Basmalah dan Faidahnya
- Keutamaan Ayat Kursi
- Istilah-Istilah dalam Jarh wa Ta'dil
- Membongkar Kesesatan Doraemon, Dragon Ball, dan Si...
- Memindah Penyakit ke Dalam Telur
- Adzab dan Nikmat Kubur
- Karakteristik Ajaran Islam
- Prinsip-Prinsip Islam Mengenai Jin dan Syaitan
- Meraih Husnul Khatimah
- Nama-Nama yang Tersebut dalam Al-Qur'an
- Perbedaan Para Mufassirin dan Penyebabnya
- Mengambil Manfaat Dari Turunnya Al-Qur'an Secara B...
- Pengumpulan Al-Qur'an dan Penyusunannya
- Penulisan Al-Qur'an Zaman Nabi
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Abu Bakar Radhiyal...
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa 'Utsman Radhiyalla...
- Perbedaan Antara Pengumpulan Al-Qur'an Di Zaman Ab...
- Larangan Jima' dengan istri dari dubur
- Kejaiban Al-Qur'an Pada Anjing
- Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Unta?
- Keajaiban Qur'ani Dalam Lebah
- Salam
- Muzara'ah dan Mukhabarah
- Muhadits (Ulama Ahli Hadis)
- Tasawuf
- ILMU KALAM (USHULUDIN) (ilmu tentang pokok/dasar ...
- Ilmu Tafsir
- Harokah Islam
- Ilmu Hadis
- Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
- Ilmu Fiqih
- Pelajaran dari Perang Badar
- Fathu Makkah: Pelajaran dari Penaklukan Kota Mekkah
- Fiqih Islam
- Nama-Nama Neraka,dan Calon Penghuninya
- 8 Nama Surga Dan calon Penghuninya
- Melafalkan Niat Shalat Menurut Empat Madzab
- 10 Burung Tercepat di Dunia
- 10 Hasil Foto Sinar X yang Aneh dan Mengerikan
- Siapakah Tuhan?
- 1 tamparan untuk 3 pertanyaan
- Tulisan Pertama Di Lauh Mahfuz
- Trik-Trik Syaithan Dalam Menggoda Anak Manusia
- Runtuhnya keKaisaran Persia
- Kedudukan Seorang Bapak
- Kemuliaan Istri Yg Sibuk Mengurus Rumah Tangga
- Keberadaan Surga
- 10 Wasiat Rasulullah SAW untuk Mengusir Bisikan Se...
- KIMIA KEBAHAGIAAN (Al-Ghazali)
- Laila & Majnun (Mawlana Syaikh Hakim Nizhami qs 11...
- Tembang Lir Ilir (Sunan Kalijaga)
- Kisa/Riwayat Nabi Khidir AS
- cinta menyapa dalam badai
- Bani Umayyah
- Daulah Bani Abbasiyah
- Ilmu Tafsir
- Metodologi Tafsir
- Qowaid Tafsir
- Ulumul Qur'an Dan Perkembangannya
-
▼
Mei
(59)