Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Memindah Penyakit ke Dalam Telur
16.54 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
Seorang pasien datang ke ‘orang pintar’. Dia mengeluhkan sakit perut yang lama di deritanya. Sesaat si dukun memeriksa, disimpulkanlah bahwa pasien terkena santet. Terapi di mulai. Si dukun mengambil telur ayam lalu menggelindingkan telur berkali-kali ke perut pasien sambil berkomat-kamit. Sesaat kemudian, si dukun menyediakan baskom dan memecah telur di hadapan pasien. Ajaib, di dalam telur terdapat paku, pines, jarum, maupun pecahan silet. “Nih, santetnya sudah aku keluarkan, kamu sudah sembuh!” katanya.
Kasihan, pasien ini telah ditipu oleh dukun dengan trik murahan. Memang dukun konsisten dengan semboyannya, “kebodohan kamu adalah keuntungan kami.” Mari kita ‘bedah’ trik dukun yang masih laris di pasaran ini.
Sejatinya dukun itu tidak bisa memindah penyakit dari perut ke telur. Benda-benda tajam yang terdapat dalam telur itu sengaja dimasukkan dengan proses kimiawi. Caranya, telur direndam ke dalam cuka selama lebih kurang 1 jam. Kulit telur akan lembek dan lunak, sehingga bisa dimasuki jarum, atau paku atau duri atau silet atau bahkan bisa disuntik dengan darah ayam segar. Setelah diangkat dari air cuka dan didiamkan, kulit kembali mengeras, lalu lobang bekas memasukkan barang tersebut ditutup dengan sabun yang memiliki warna paling mirip dengan warna kulit telur. Inilah rahasia di balik keanehan itu. Selebihnya, tinggal keluwesan dukun dalam bersandiwara, dan kelengahan pasien yang gampang percaya.
Mungkin ada pertanyaan, kenapa pasien kadang-kadang sembuh? Bukan karena telurnya, tapi karena kuatnya sugesti pasien yang melihat dengan mata kepala, bahwa penyakit telah ‘berpindah’ ke dalam telur. Rasa lega ini yang membuatnya lupa akan penyakitnya. Tapi, karena inti penyakitnya belum hilang, biasanya ini tidak berlangsung lama, penyakit akan kambuh kembali, dan pasien akan ketagihan lagi datang ke dukun untuk memiskinkan diri sendiri dan memperkaya dukun, na’udzu billah.
Agar kita tidak gampang tertipu oleh cara-cara pengobatan yang aneh, atau terjerumus pada terapi ala ketok magic yang sesat, maka ada rambu-rambu yang dijelaskan para ulama untuk memilih cara pengobatan yang diperbolehkan oleh syar’i.
Pertama, pengobatan itu haruslah yang bersifat ma’qul, logis, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah atau hissiyah (bisa diindera). Yang penting bukan menggunakan sesuatu yang diharamkan, karena Nabi saw bersabda,
فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَام
“Maka berobatlah, akan tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (HR Abu Dawud)
Kedua, dalam hal pengobatan yang tidak logis, haruslah masyru’, ada keterangan syariatnya. Seperti do’a-do’a ma’tsur atau secara umum ruqyah syar’iyyah, yang meskipun terhitung tidak logis, namun dalil syar’i telah mengukuhkan kebolehan dan khasiatnya.
Pengobatan yang tidak masuk nalar dan tidak pula dididapatkan keterangannya dalam syariat besar kemungkinan itu adalah perdukunan atau hanya tipuan belaka. Seperti memindahkan penyakit ke hewan, berobat dengan mengganti tanda tangan dan cara lain yang tidak logis dan tidak masyru’. Wallahu a’lam. (arrisalah)
Kasihan, pasien ini telah ditipu oleh dukun dengan trik murahan. Memang dukun konsisten dengan semboyannya, “kebodohan kamu adalah keuntungan kami.” Mari kita ‘bedah’ trik dukun yang masih laris di pasaran ini.
Sejatinya dukun itu tidak bisa memindah penyakit dari perut ke telur. Benda-benda tajam yang terdapat dalam telur itu sengaja dimasukkan dengan proses kimiawi. Caranya, telur direndam ke dalam cuka selama lebih kurang 1 jam. Kulit telur akan lembek dan lunak, sehingga bisa dimasuki jarum, atau paku atau duri atau silet atau bahkan bisa disuntik dengan darah ayam segar. Setelah diangkat dari air cuka dan didiamkan, kulit kembali mengeras, lalu lobang bekas memasukkan barang tersebut ditutup dengan sabun yang memiliki warna paling mirip dengan warna kulit telur. Inilah rahasia di balik keanehan itu. Selebihnya, tinggal keluwesan dukun dalam bersandiwara, dan kelengahan pasien yang gampang percaya.
Mungkin ada pertanyaan, kenapa pasien kadang-kadang sembuh? Bukan karena telurnya, tapi karena kuatnya sugesti pasien yang melihat dengan mata kepala, bahwa penyakit telah ‘berpindah’ ke dalam telur. Rasa lega ini yang membuatnya lupa akan penyakitnya. Tapi, karena inti penyakitnya belum hilang, biasanya ini tidak berlangsung lama, penyakit akan kambuh kembali, dan pasien akan ketagihan lagi datang ke dukun untuk memiskinkan diri sendiri dan memperkaya dukun, na’udzu billah.
Agar kita tidak gampang tertipu oleh cara-cara pengobatan yang aneh, atau terjerumus pada terapi ala ketok magic yang sesat, maka ada rambu-rambu yang dijelaskan para ulama untuk memilih cara pengobatan yang diperbolehkan oleh syar’i.
Pertama, pengobatan itu haruslah yang bersifat ma’qul, logis, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah atau hissiyah (bisa diindera). Yang penting bukan menggunakan sesuatu yang diharamkan, karena Nabi saw bersabda,
فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَام
“Maka berobatlah, akan tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (HR Abu Dawud)
Kedua, dalam hal pengobatan yang tidak logis, haruslah masyru’, ada keterangan syariatnya. Seperti do’a-do’a ma’tsur atau secara umum ruqyah syar’iyyah, yang meskipun terhitung tidak logis, namun dalil syar’i telah mengukuhkan kebolehan dan khasiatnya.
Pengobatan yang tidak masuk nalar dan tidak pula dididapatkan keterangannya dalam syariat besar kemungkinan itu adalah perdukunan atau hanya tipuan belaka. Seperti memindahkan penyakit ke hewan, berobat dengan mengganti tanda tangan dan cara lain yang tidak logis dan tidak masyru’. Wallahu a’lam. (arrisalah)
Label:
Aqidah
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2011
(303)
-
▼
Mei
(59)
- Tafsir Basmalah dan Faidahnya
- Keutamaan Ayat Kursi
- Istilah-Istilah dalam Jarh wa Ta'dil
- Membongkar Kesesatan Doraemon, Dragon Ball, dan Si...
- Memindah Penyakit ke Dalam Telur
- Adzab dan Nikmat Kubur
- Karakteristik Ajaran Islam
- Prinsip-Prinsip Islam Mengenai Jin dan Syaitan
- Meraih Husnul Khatimah
- Nama-Nama yang Tersebut dalam Al-Qur'an
- Perbedaan Para Mufassirin dan Penyebabnya
- Mengambil Manfaat Dari Turunnya Al-Qur'an Secara B...
- Pengumpulan Al-Qur'an dan Penyusunannya
- Penulisan Al-Qur'an Zaman Nabi
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Abu Bakar Radhiyal...
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa 'Utsman Radhiyalla...
- Perbedaan Antara Pengumpulan Al-Qur'an Di Zaman Ab...
- Larangan Jima' dengan istri dari dubur
- Kejaiban Al-Qur'an Pada Anjing
- Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Unta?
- Keajaiban Qur'ani Dalam Lebah
- Salam
- Muzara'ah dan Mukhabarah
- Muhadits (Ulama Ahli Hadis)
- Tasawuf
- ILMU KALAM (USHULUDIN) (ilmu tentang pokok/dasar ...
- Ilmu Tafsir
- Harokah Islam
- Ilmu Hadis
- Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
- Ilmu Fiqih
- Pelajaran dari Perang Badar
- Fathu Makkah: Pelajaran dari Penaklukan Kota Mekkah
- Fiqih Islam
- Nama-Nama Neraka,dan Calon Penghuninya
- 8 Nama Surga Dan calon Penghuninya
- Melafalkan Niat Shalat Menurut Empat Madzab
- 10 Burung Tercepat di Dunia
- 10 Hasil Foto Sinar X yang Aneh dan Mengerikan
- Siapakah Tuhan?
- 1 tamparan untuk 3 pertanyaan
- Tulisan Pertama Di Lauh Mahfuz
- Trik-Trik Syaithan Dalam Menggoda Anak Manusia
- Runtuhnya keKaisaran Persia
- Kedudukan Seorang Bapak
- Kemuliaan Istri Yg Sibuk Mengurus Rumah Tangga
- Keberadaan Surga
- 10 Wasiat Rasulullah SAW untuk Mengusir Bisikan Se...
- KIMIA KEBAHAGIAAN (Al-Ghazali)
- Laila & Majnun (Mawlana Syaikh Hakim Nizhami qs 11...
- Tembang Lir Ilir (Sunan Kalijaga)
- Kisa/Riwayat Nabi Khidir AS
- cinta menyapa dalam badai
- Bani Umayyah
- Daulah Bani Abbasiyah
- Ilmu Tafsir
- Metodologi Tafsir
- Qowaid Tafsir
- Ulumul Qur'an Dan Perkembangannya
-
▼
Mei
(59)