Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Metodologi Tafsir
18.37 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
A. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan metodologi penafsiran dalam hal ini ialah cara-cara menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara tertentu.
Para ulama yang telah melakukan penelitian pada beberapa kitab tafsir Al-Qur’an, sedikitnya telah membagi menjadi empat penafsiran yaitu : Tahlili, Ijmali, Muqarin, Maudu’i.
B. MODEL PENYUSUNAN TAFSIR
Yang dimaksud dengan penyusunan tafsir disini adalah jalan yang ditempuh para mufasir didalam menyusun tafsir Al-Qur’an. Pada dasarnya penyusunan tafsir Al-Qur’an dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Sederhana
Yaitu penyusunan tafsir yang dilakukan dengan menggunakan atau mengemukakan segi-segi penafsirannya, dan biasanya hanya memberikan kata-kata sinonim dari lafal-lafal ayat yang perlu dijelaskan saja. Dan penjelasan dilakukan dengan seperlunya saja.
Penafsiran semacam ini dapat ditemui pada tefsiran-tafsiran Nabi dan para sahabat, yang biasanya hanya memberi keterangan tentang maksud kata pada ayat-ayat yang sukar saja dengan menjelaskan dibelakang kata-kata yang sukar tersebut.
2. Sedang
Yaitu penyusunan tafsir Al-Qur’an yang dilakukan dengan menggunakan dua atau tiga segi penafsiran saja. Misalnya Mufasir hanya menerangkan kata-kata Mufradat, sebab-sebab turunnya ayat dan sedikit tafsiran kalimat-kalimatnya.
Cara penyusunan tafsir semacam ini biasanya dipakai oleh sebagian sahabat dan tabi’in. Mereka mulai menambahkan sedikit keterangan yang disisipkan ditengah-tengah ayat Al-Qur’an.
3. Lengkap
Yaitu penyusunan tafsir Al-Qur’an yang dilakukan dengan menggunakan dari berbagai segi penafsiran, misalnya dari segi kata Mufdarat, I’rab bacaannya, sebab turunnya ayat, hubungan ayat-ayat yang ditafsirkan, hukum-hukum yang dikandungnya, penafsiran kalimat demi kalimat dan segi-segi yang lain.
Penyusunan tafsir yang demikian banyak dilakukan oleh sebagian Mufasir dari tabiit tabi’in dan para ulama Mutaqaddim pada umumnya.
Penafsiran-penafsiran mereka biasanya disusun tanpa dipisah-pisahkan dari segi-segi penafsiran yang ada didalamnya, melainkan disambungkan tanpa memberikan judul-judul khusus.
Yang dimaksud dengan metodologi penafsiran dalam hal ini ialah cara-cara menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara tertentu.
Para ulama yang telah melakukan penelitian pada beberapa kitab tafsir Al-Qur’an, sedikitnya telah membagi menjadi empat penafsiran yaitu : Tahlili, Ijmali, Muqarin, Maudu’i.
B. MODEL PENYUSUNAN TAFSIR
Yang dimaksud dengan penyusunan tafsir disini adalah jalan yang ditempuh para mufasir didalam menyusun tafsir Al-Qur’an. Pada dasarnya penyusunan tafsir Al-Qur’an dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Sederhana
Yaitu penyusunan tafsir yang dilakukan dengan menggunakan atau mengemukakan segi-segi penafsirannya, dan biasanya hanya memberikan kata-kata sinonim dari lafal-lafal ayat yang perlu dijelaskan saja. Dan penjelasan dilakukan dengan seperlunya saja.
Penafsiran semacam ini dapat ditemui pada tefsiran-tafsiran Nabi dan para sahabat, yang biasanya hanya memberi keterangan tentang maksud kata pada ayat-ayat yang sukar saja dengan menjelaskan dibelakang kata-kata yang sukar tersebut.
2. Sedang
Yaitu penyusunan tafsir Al-Qur’an yang dilakukan dengan menggunakan dua atau tiga segi penafsiran saja. Misalnya Mufasir hanya menerangkan kata-kata Mufradat, sebab-sebab turunnya ayat dan sedikit tafsiran kalimat-kalimatnya.
Cara penyusunan tafsir semacam ini biasanya dipakai oleh sebagian sahabat dan tabi’in. Mereka mulai menambahkan sedikit keterangan yang disisipkan ditengah-tengah ayat Al-Qur’an.
3. Lengkap
Yaitu penyusunan tafsir Al-Qur’an yang dilakukan dengan menggunakan dari berbagai segi penafsiran, misalnya dari segi kata Mufdarat, I’rab bacaannya, sebab turunnya ayat, hubungan ayat-ayat yang ditafsirkan, hukum-hukum yang dikandungnya, penafsiran kalimat demi kalimat dan segi-segi yang lain.
Penyusunan tafsir yang demikian banyak dilakukan oleh sebagian Mufasir dari tabiit tabi’in dan para ulama Mutaqaddim pada umumnya.
Penafsiran-penafsiran mereka biasanya disusun tanpa dipisah-pisahkan dari segi-segi penafsiran yang ada didalamnya, melainkan disambungkan tanpa memberikan judul-judul khusus.
Label:
Tafsir
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2011
(303)
-
▼
Mei
(59)
- Tafsir Basmalah dan Faidahnya
- Keutamaan Ayat Kursi
- Istilah-Istilah dalam Jarh wa Ta'dil
- Membongkar Kesesatan Doraemon, Dragon Ball, dan Si...
- Memindah Penyakit ke Dalam Telur
- Adzab dan Nikmat Kubur
- Karakteristik Ajaran Islam
- Prinsip-Prinsip Islam Mengenai Jin dan Syaitan
- Meraih Husnul Khatimah
- Nama-Nama yang Tersebut dalam Al-Qur'an
- Perbedaan Para Mufassirin dan Penyebabnya
- Mengambil Manfaat Dari Turunnya Al-Qur'an Secara B...
- Pengumpulan Al-Qur'an dan Penyusunannya
- Penulisan Al-Qur'an Zaman Nabi
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Abu Bakar Radhiyal...
- Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa 'Utsman Radhiyalla...
- Perbedaan Antara Pengumpulan Al-Qur'an Di Zaman Ab...
- Larangan Jima' dengan istri dari dubur
- Kejaiban Al-Qur'an Pada Anjing
- Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Unta?
- Keajaiban Qur'ani Dalam Lebah
- Salam
- Muzara'ah dan Mukhabarah
- Muhadits (Ulama Ahli Hadis)
- Tasawuf
- ILMU KALAM (USHULUDIN) (ilmu tentang pokok/dasar ...
- Ilmu Tafsir
- Harokah Islam
- Ilmu Hadis
- Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
- Ilmu Fiqih
- Pelajaran dari Perang Badar
- Fathu Makkah: Pelajaran dari Penaklukan Kota Mekkah
- Fiqih Islam
- Nama-Nama Neraka,dan Calon Penghuninya
- 8 Nama Surga Dan calon Penghuninya
- Melafalkan Niat Shalat Menurut Empat Madzab
- 10 Burung Tercepat di Dunia
- 10 Hasil Foto Sinar X yang Aneh dan Mengerikan
- Siapakah Tuhan?
- 1 tamparan untuk 3 pertanyaan
- Tulisan Pertama Di Lauh Mahfuz
- Trik-Trik Syaithan Dalam Menggoda Anak Manusia
- Runtuhnya keKaisaran Persia
- Kedudukan Seorang Bapak
- Kemuliaan Istri Yg Sibuk Mengurus Rumah Tangga
- Keberadaan Surga
- 10 Wasiat Rasulullah SAW untuk Mengusir Bisikan Se...
- KIMIA KEBAHAGIAAN (Al-Ghazali)
- Laila & Majnun (Mawlana Syaikh Hakim Nizhami qs 11...
- Tembang Lir Ilir (Sunan Kalijaga)
- Kisa/Riwayat Nabi Khidir AS
- cinta menyapa dalam badai
- Bani Umayyah
- Daulah Bani Abbasiyah
- Ilmu Tafsir
- Metodologi Tafsir
- Qowaid Tafsir
- Ulumul Qur'an Dan Perkembangannya
-
▼
Mei
(59)