Jadwal Sholat
Kalender Hijriyah
Asma'ul Husna
Profil
- Syaiful Rohman
- Hanyalah seorang Makhluk Allah SWT yang banyak berlumuran dosa, serta memohon akan ampunannya. Semoga semua dosa-dosa yang telah kulakukan semuanya dapat di ampuninya serta digantikan dengan kebajikan-kebajikan.Serta saat ini sedang mendambakan seorang kekasih yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup untuk melaksanakan sunnah Rosul Muhammad SAW...
Kategori
- Aqidah
- Arba'in Nawawi
- Bulan Mulia
- Dongeng
- Fiqih
- Gita Bahana Nada
- Hadits
- Harun Yahya
- Imam Madzhab
- Islami
- Kerajaan Islam Indonesia
- Kisah
- Kisah Abu Nawas
- Kisah Para Nabi
- Kisah Teladan
- Kisah Tokoh Islam
- Kisah Wali Songo
- Motivasi
- Mu'jizat
- Novel
- Oase
- Puasa
- Renungan
- Sejarah
- Sirah Muhammad
- Tafsir
- Tokoh Indonesia
- Umum
Radio Muslim
TV Qur'an
Peradaban Barat Dalam Kacamata Islam
17.29 |
Diposting oleh
Syaiful Rohman
PERADABAN BARAT DALAM KACAMATA ISLAM
(Western Civilisation Though Muslim Eyes)
Oleh : Sayid Mujtab Rukni Musawi Lari
(Western Civilisation Though Muslim Eyes)
Oleh : Sayid Mujtab Rukni Musawi Lari
Rubrik ini kami rangkai dari buku yang berjudul peradaban barat lewat pandangan umat Islam (Western Civilisation Through Muslim Eyes) karya Sayid Mujtaba Rukni MusawiLari. Perlu kami kemukakan bahwa buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti; bahasa Jerman, Perancis, Jepang, Sepanyol, Arab, Kurdi, Urdu dan Thailand. Kami berharap sajian ini menarik perhatian anda semua. Penulis buku ini mengambil kata-kata dari Jendral Eisenhower yang menyebutkan:
Sebuah generasi yang telah memecahkan atom harus menyembuhkan kehancuran atau kemusnahan kemanusiaan. Timbal balik asli keinginan untuk menjelajah fikiran orang lain, menghargai latarbelakang, memahami pandangan masing-masing merupakan langkah prasyarat pertama untuk mencapai kesalingpengertian. Kontradiksi hanya akan dapat diatasi atau dikurangi dengan usaha untuk memahami apa yang terdapat dalam pikiran orang lain dan apa yang dituturkan oleh orang itu serta mendalami latar belakang yang menyebabkan orang tersebut berpikir dan berkata seperti itu.
Sebuah generasi yang telah memecahkan atom harus menyembuhkan kehancuran atau kemusnahan kemanusiaan. Timbal balik asli keinginan untuk menjelajah fikiran orang lain, menghargai latarbelakang, memahami pandangan masing-masing merupakan langkah prasyarat pertama untuk mencapai kesalingpengertian. Kontradiksi hanya akan dapat diatasi atau dikurangi dengan usaha untuk memahami apa yang terdapat dalam pikiran orang lain dan apa yang dituturkan oleh orang itu serta mendalami latar belakang yang menyebabkan orang tersebut berpikir dan berkata seperti itu.
Banyak di antara kita yang tidak memperhatikan atau memperdulikan adat tradisi orang lain dan ide-ide lama. Bagi seorang Afrika, berjalan di belakang orang lain merupakan satu penghinaan. Karena itulah, di Afrika Selatan seorang berkulit hitam akan memilih untuk berjalan di antara dua orang yang sedang berbicara di tengah jalan daripada berjalan di belakang salah satu dari mereka. Seorang berkulit putih yang tidak memahami perkara ini akan merasa tersinggung atas perbuatan tersebut yang dirasakan sebagai perbuatan biadab. Dia mungkin akan mengambil sikap keras terhadap lelaki Afrika tadi sehingga manakala si kulit hitam yang tidak memahami reaksi si kulit putih tersebut akan merasa kecewa dan terluka atau marah.
Setiap kemajuan dalam penelitian sains tentang sumber kehidupan di planet ini akan membawa kita kembali ke abad-abad awal pra-peradaban manusia dan akan menemukan semakin banyak teka teki atau rahasia yang perlu dijelajah atau digali. Mereka membagi periode pra-peradaban manusia ke dalam empat bagian yaitu prapalaeolithik , palaeolithik, neolithik, dan era perunggu. Penggunaan bahan-bahan metal pada era perunggu inilah yang kemudian dianggap sebagai masa lahirnya peradaban manusia. Kehidupan manusia berubah ke aspek yang lebih baik dan memasuki fase baru.
Manusia tidak lagi sekadar hewan lapar yang hanya menginginkan makanan. Dari kehidupan yang hanya bertumpu pada pemuasan kebutuhan perut, manusia berpindah kepada kehidupan yang keperluannya muncul dalam bentuk impian dan visi serta kesedaran objektif terhadap dunia di sekitarnya. Semakin manusia itu menang dalam upayanya menaklukkan alam, semakin tinggilah keinginan dan keperluannya. Berawal dari barbarisme, manusia akhirnya menemukan jalan ke arah peradaban: bebas dari ikatan kejahilan dan kebosanan yang dipaksakan oleh kondisinya, manusia keluar untuk mencari ilmu.
Perkembangan manusia dari tahap hewani disebabkan oleh faktor spiritual, dan faktor inilah yang membedakannya dari spesies lain yang stagnan atau tidak mengalami perkembangan. Faktor spiritual ini merupakan kualitas internal yang kita sebut sebagai intelektualisme. Intelektualisme adalah fenomena yang paling menakjubkan dalam diri manusia. Ia memberi manusia kemampuan untuk melihat ke depan dan ke belakang, untuk menilai masa lalu dan memperbaikinya, untuk menyedari metode baru dan melakukan inovasi. Setiap kemajuan yang ia raih terekam dalam memori perkembangan rasnya. Setiap ketidaksempurnaan yang dilakukannya akan menimbulkan rasa tidak puas di hatinya dan timbul keinginan untuk memperbaikinya.
Rasa tidak puas dan keinginan untuk memperbaiki inilah yang menampakkan fenomena dari sesuatu yang tidak teraba, tidak terdefinisikan, dan amat hebat yang dimiliki manusia. Itulah yang disebut sebagai “akal”. Cahaya akal membuat manusia mampu memperhatikan objek dan peristiwa, berfikir mengenainya, belajar dari pengalaman dan menyimpan informasi untuk digunakan pada masa depan di dalam komputer hebat yang dipanggil akal sebagai memori, dimana ia bisa pula membentuk hipotesis baru, visi, percobaan dan kemajuan.
Dua lagi produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam kabut prasejarah zaman purbakala adalah:
1- Penemuan RODA untuk transportasi.
Pada mulanya roda digunakan hanya untuk mengangkat barang berat di atas batang pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
2- Bahasa
Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang kepada orang lain. Bahasa bisa diartikan pula sebagai suatu persetujuan bersama untuk menginterpretasi bunyi tertentu. Dengan bahasa, kehidupan sosial dan peradaban pun terlahir. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dari bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.
Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah bermula ketika adanya catatan bertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genius. Ia bermula dengan penciptaan properti dan dengan lukisan objek seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang dan sebagainya diikuti dengan indikasi angka, dan kemudian diikuti dengan simbol yang mengindikasikan transaksi-nama dan alamat yang bersangkutan dan seterusnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari seperti warna, bentuk dan konsep.
Sebagian bangsa, seperti Cina masih tetap tinggal dengan tahap piktografik, sama seperti Hieroglyphic Mesir kuno. Bangsa-bangsa lain berkembang dengan menganalisa bunyi yang mengandung perkataan dan makna. Inilah yang dapat kita ketahui sepanjang 6 millennium sejarah kemanusiaan.
Kalender
Waktu
Google Translate
Daftar Isi
Blog Archive
-
▼
2011
(303)
-
▼
April
(147)
- Teman Kecil Ali
- Kelas Kita
- Kakek Usman dan Cucu Laki-lakinya
- Karim & Kakek Hassan
- Kamal & Sang Kuda Laut
- Sayid & Sang Cumi-cumi
- Maqsud & Sang Anak Kucing
- Anwar & Sang Burung Kecil
- Rasyad dan Taufik
- Umar dan sang Ikan
- Mansur & Beruang Kutub Raksasa
- Aisyah dan Landak
- Kasif & Beruang Madu
- Ali dan Burung Unta
- Faruk & Bebek
- Zaki dan Laba-Laba
- Antar dan Kanguru
- Farhan dan Sang Kuda
- Tariq dan Sang Anjing
- Amir dan Bunglon
- Sejarah Pembentukan Mushaf Alquran
- Al-qur'an sebagai Pembela di hari Akhirat
- Hubungan Hadis dan Al-Quran
- Terbanglah dengan tenang
- Peradaban Barat Dalam Kacamata Islam
- Hadits Ke-42 Doa Selain Syirik akan diampuni
- Hadits Ke-41 Menundukkan Hawa Nafsu
- Hadits Ke-40 Hidup Bagaikan Seorang Pengembara
- Hadits Ke-39 Tidak Sengaja atau Lupa Dimaafkan
- Hadits Ke-38 Keutamaan Melaksanakan Sunnah
- Hadits Ke-37 Pahala Kebaikan Dilipatkan Allah
- Hadits Ke-36 Sesama Muslim Wajib Saling Bantu
- Hadits Ke-35 Haramnya sifat Dengki
- Hadits Ke-34 Kewajiban Memberantas Kemungkaran
- Hadits Ke-33 Penuduh Wajib Membawa Bykti Tertuduh ...
- Hadits Ke-32 Dilarang Berbuat Kerusakan atau Bahaya
- Hadits Ke-31 Anjuran Zuhud
- Hadits Ke-30 Laksanakan Perintah Jauhi Larangan
- Hadits Ke-29 Sholat Lail Menghapus Dosa
- Hadits Ke-28 Sunnah Rasulullah dan Khulafaurrasyidin
- Hadits Ke-27 Menjauhi Perbuatan yang Meresahkan
- Hadits Ke-26 Segala Berbuat Baik Adalah Sedekah
- Hadits Ke-25 Bersedekah tidak Harus Dengan Harta
- Hadits Ke-24 Haramnya Berbuat Dzalim
- Hadits Ke-23 Suci Itu Sebagian dari Iman
- Hadits Ke-22 Melaksanakan Syari'at Islam Dengan Benar
- Hadits ke-21, Istiqomah
- Hadits Ke-20, Anjuran Malu
- Hadits Ke-19, Minta Tolong dan Berlindung Kepada A...
- Hadits Ke-18, Kebaikan
- Hadits Ke-17, Berbuat Baik dalam Segala Urusan
- Hadits Ke-16, Jangan Mudah Marah
- Hadits Ke-15, Berkata Baik atau Lebih Baik Diam
- Hadits Ke-14, Larangan Berzina, Membunuh dan Murtad
- Hadits Ke-13 Mencintai Milik Orang Lain Seperti Mi...
- Hadits Ke-12, Meninggalkan Yang Tidak Bermanfaat
- Hadits Ke-11, Tinggalkan Keragu-raguan
- Hadits Ke-10, Makan dari Rizki Yang Halal
- Hadits Ke-9, Melaksanakan Perintah Sesuai dengan K...
- Hadits Ke-8
- Hadits Ke-7, Agama adalah Nasihat
- Hadits Ke-6, Antara yang Halal dan yang Haram Tela...
- Hadits Ke-5, Semua Perbuatan Bid'ah Bertolak
- Hadits Ke-4, Takdir Manusia Telah di Tetapkan
- Hadits Ke-3 Rukun Islam
- Hadits Ke-2 Iman, Islam dan Ihsan
- Hadits Ke-1 - Amal Itu Tergantung Niatnya
- Unta Yang Mematahkan Rencana Abu Jahal
- Unta Menjadi Hakim
- Ummu Kultsum, Wanita yang membawa 2 Unta
- Tidak Jadi Mencuri Terung, Allah Karuniakan Seoran...
- Taubat Sang Pembunuh
- Seorang Lelaki Melawan Iblis
- Qorun dan Nabi Musa AS
- Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 2
- Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut 1
- Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis
- Pemuda Beribu-bapakan Hewan Babi
- Menahan Lapar Karena Menghormati Tamu
- Memuliakan Tamu
- Memberi 1 Dirham, Mendapat 120.000 Dirham Dari Allah
- Mampu Taklukkan Harimau Dengan Kesabaran
- Kisah Wali Allah Yang Shalat Di Atas Air
- Kisah Tiga Pengembara
- Kisah Si Pemalas & Abu Hanifah
- Kisah Pemuda Yang Bernama Uzair
- Kisah Lima Perkara Aneh
- Khadijah Tul Kubrah Binti Khuwaylid
- Kejujuran Saudagar Permata
- Juru Dakwah Yang Tidak Gentar
- Jibril AS, Kerbau, Kelelawar, dan Cacing
- Hikmah Tinggalkan Bohong
- Hebatnya Tipu Daya Syetan
- Gunung Yang Menangis
- Fatimah Az-Zahra dan Gilingan Gandum
- Dulu Haram, Kini Halal
- Dipotong Tangan Karena Memberi Sedekah
- Derajat Bagi Yang Memuliakan Lansia
- Cinta Sejati Seorang Ibu Terhadap Anaknya
- Berkat Membaca Bismillah
-
▼
April
(147)